Paluterkini.com | Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Perumahan terus melanjutkan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau yang lebih dikenal sebagai program bedah rumah.
Pada tahun ini Ditjen Perumahan mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp2,23 triliun untuk program BSPS dengan target 103.000 unit rumah tidak layak huni yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia termasuk Kota Palu dan Provinsi Sulawesi Tengah.
“Untuk BSPS hingga saat ini masih ada beberapa perubahan usulan calon penerima bantuan. Dari target 103 ribu unit, yang sudah tertuang dalam Surat Keputusan (SK) sebanyak 89 ribu unit. Sedangkan untuk progres fisiknya yang sudah terlaksana sebanyak 60.706 unit (58,94%), ” kata Iwan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR di Jakarta beberapa waktu lalu.
Program BSPS Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya merupakan program pemerintah pusat yang ditujukan untuk membantu masyarakat agar dapat memiliki rumah yang layak huni sekaligus meningkatkan kesejahteraannya.
Untuk wilayah Sulawesi Tengah, Berdasarkan data yang diperoleh dari BP2P Wilayah Sulawesi II Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, program BSPS di Sulawesi Tengah telah dilaksanakan sejak tahun 2016 hingga tahun 2020.
Pada tahun 2016 jumlah rumah yang dibedah di Sulteng sebanyak 2.000 unit, tahun 2017 sebanyak 2.500 unit, tahun 2018 sebanyak 3.500 unit, tahun 2019 sebanyak 5.700 unit dan tahun 2020 sebanyak 4.961 unit.
Di tahun 2020 sendiri PUPR menambah alokasi penerima bantuan Program BSPS sebanyak 961 rumah di lima kabupaten yang ada di Provinsi Sulawesi Tengah.
Untuk tahun ini Kota Palu akan kembali menerima bantuan program BSPS dari kementrian PUPR dimana pada tahun 2021 Kota Palu juga menerima bantuan BSPS untuk dua kelurahan, yakni Kelurahan Pantoloan Induk dan Pantoloan Boya yang terletak di perbatasan Kota Palu dengan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.(**)
(Mhr)