Paluterkini.com | Tugu nol kilometer yang berdiri kokoh ditengah kota Palu menjadi simbol salah satu dari sekian banyak pembangunan yang menghiasi Kota Palu di masa pemerintahan Wali Kota dan Wakil Walikota Palu Dr.Hidayat – Sigit Purnomo (Pasha).
Hadirnya tugu nol kilometer tersebut diketahui resmi berdiri pasca gempa disusul tsunami dan likuefaksi di ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah itu terjadi.
Tugu Nol Kilometer inipun diketahui merupakan gagasan full dari sang Wali Kota saat itu Dr.Hidayat, M.Si yang mana pada tugu tersebut mengandung banyak Fisolofi dan nilai budaya yang dimiliki masyarakat kaili dan menggunakan konsep lima simbol yang ada dalam kehidupan manusia.
Mantan Wali Kota Palu saat itu, Dr.Hidayat menerangkan secara singkat, tugu setinggi 16 meter yang bersimbolkan perangkat ‘sambulu’ itu adalah perangkat adat masyarakat lokal Kaili, yang biasa digunakan saat mengantarkan harta dari calon mempelai laki-laki ke kediaman calon mempelai perempuan yang antara lain berisikan buah pinang, gambir, dan daun sirih, Sabtu, (13/8/2022).
Menurut Hidayat, perangkat adat ‘sambulu’ tersebut tercermin dari tugu nol kilometer tersebut, seperti dulang sebagai pondasi bawah yang berbentuk persegi dengan berdiameter delapan.
Dari pantauan media, Saat ini Tugu nol kilometer tersebut sudah menjadi ikon Kota Palu yang sangat strategis karena berada di jantung kota, dekat dengan pusat perbelanjaan dan terhubung ke beberapa lokasi strategis seperti Taman GOR Palu, Taman Hutan Juang, Gedung Juang, rumah jabatan gubernur, perbankan, perkantoran dan hotel.
(Hr)