Paluterkini.com | Usaha dan kerja keras Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) dalam memperjuangkan hak penyintas gempa Palu,Sigi Donggala (Pasigala) untuk memperoleh hunian tetap yang layak telah membuahkan hasil.
Hal tersebut ditandai dengan penandatanganan kontrak paket pekerjaan pembangunan huntap tahap II di Pasigala oleh pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR yang berlangsung di Palu, Kamis (21/7/2022).
Pemerintah pusat merencanakan huntap tahap II dibagi menjadi tiga paket fisik, yaitu tahap 2A berjumlah 712 unit, tahap 2B ada 5.897 unit dan tahap 2C ada 500 unit, total 7.109 unit huntap.
Gubernur Sulteng Rusdy Mastura dalam sambutannya yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sulteng Rudi Dewanto, meminta kepada Pemerintah Kabupaten Sigi, Pemkot Palu dan Pemkab Donggala agar mendukung penuh pembangunan huntap tahap II di wilayahnya masing – masing.
Selain itu Rusdy Mastura juga memberikan dukungan penuh dalam percepatan penyelesaian dampak bencana 2018, yang di dalamnya termasuk pembangunan hunian tetap.
“Terkait percepatan rehab – rekon di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala termasuk pembangunan jembatan IV Palu, Bapak Gubernur Sulteng telah memberikan hibah dengan total Rp62 miliar,” ujarnya.
Cudy sapaan akarab Rusdy Mastura juga menyampaikan bahwa Pemprov Sulteng berkomitmen agar masyarakat terdampak dapat segera menempati hunian yang layak pasca bencana gempa dan tsunami.
Diketahui usaha pemerintah provinsi dalam memperjuangkan pembangunan Huntap II sangat panjang dan penuh dengan proses, bahkan sebelumnya Gubernur Sulteng Rusdy Mastura dengan tegas menyatakan siap meminjam dana melalui Bank BTN untuk menalangi anggaran pembangunan hunian tetap (Huntap) bagi korban bencana Palu, Sigi dan Donggala yang kini masih tinggal di Huntara.
“Saya siap pinjam dana melalui Bank BTN untuk pembangunan Huntap,” kata Rusdy Mastura saat menjelaskan pencapaian visi misi menjelang satu tahun kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur, Rusdy Mastura-Ma’mun Amir melalui Podcast Palu, Rabu (18/5).
Menurut Gubernur Rusdy, langkah tersebut bakal ditempuh jika seandainya pemerintah pusat melalui bantuan Bank Dunia tidak dapat menyelesaikan pembangunan Huntap.
“Seandainya PUPR tidak bersedia bangun, tetapi kita percaya mereka akan merealisasikan target pembangunan Huntap sesuai kebutuhan yang sudah direncanakan,” kata Rusdy Mastura.(**)
(Mhr)